Jakarta, CNBC Indonesia - Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Kemenkeu Askolani mengatakan skor Program Penilaian Pelajar Internasional atau biasa disebut PISA menurun. Artinya, kualitas sumber daya manusia SDM di Indonesia belum diketahui, sejak keikutsertaanya di tahun 2001, skor PISA Indonesia belum mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan sekitar 52% dari pelajar Indonesia yang menjadi sampel PISA 2018 berada dalam kategori low performer pada tiga subjek, literasi, matematika dan sains. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan capaian negara-negara kapasitas antardaerah dalam mengelola sistem pendidikan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap capaian pendidikan itu, laporan Bank Dunia tahun 2018 juga menunjukkan bahwa skor Human Capital Index HCI Indonesia menempati peringkat 87 dari 157 negara, di bawah Singapura peringkat 1, Vietnam peringkat 48 dan Malaysia peringkat 55.Belum optimalnya performa belajar Indonesia menurut standar internasional tersebut tidak terlepas dari profesionalisme dan kompetensi guru sebagai pilar utama dalam peningkatan kualitas peserta didiknya."Di tahun 2020 kita melihat kualitas SDM di Indonesia belum optimal, skor PISA kita malah turun, kompetensi guru antar wilayah belum merata, kemudian kita bisa mencatat porsi anggaran PAUD belum memadai hanya 0,2%," jelas Askolani di ruang rapat Banggar DPR, Rabu 1/7/2020.Padalah pada tahun ini pemerintah sudah melaksanakan beberapa kebijakan di sektor pendidikan. Antara lain, percepatan dan peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan oleh Kementerian dalam meningkatkan kualitas dan keterampilan SDM, pemerintah memiliki program pendidikan vokasi, perluasan cakupan program bidikmisi melalui Kartu Indonesia Pintar KIP kuliah, dan perluasan cakupan kartu prakerja yang juga sekaligus dalam rangka pemulihan ekonomi nasional."Ini tentunya menjadi tantangan kita, dan tentunya kita punya program yang ada saat ini baik ini bidikmisi, KIP Kuliah, maupun di bidang lainnya termasuk pembangunan sarana dan prasarana sekolah ini menjadi evaluasi kita," hasil evaluasi di 2020 tersebut, Askolani mengungkapkan pemerintah akan mengambil beberapa kebijakan yang meningkatkan sektor pendidikan di 2021. Transformasi pada bidang pendidikan di tahun 2021 diantaranya yakni kepemimpinan kepala sekolah, transformasi pendidikan dan pelatihan guru, pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, kemudian menetapkan standar penilaian global, serta kemitraan daerah dan masyarakat juga, kata Askolani akan melanjutkan beberapa program yang mendukung peningkatan kualitas SDM di Indonesia, mulai dari program pelatihan vokasi, Kartu Pra Kerja, penguatan PAUD, hingga pemberian insentif seperti BOS, KIP, dan LPDP."Percepatan peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan khususnya di daerah terpencil dan penajaman KIP kuliah dan pendanaan pendidikan tinggi," jelas dia. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Nadiem Guru & Siswa Bisa Beli Paket Internet Pakai BOS druIamengatakan bahwa kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia berlimpah akan tetapi kualitas masih rendah. "Dari 90 juta jiwa atau 35 persen penduduk kita berusia 5-24 tahun yang semestinya mengakses/mengenyam pendidikan. Namun kenyataannya hanya 46 juta yang dapat mengakses pendidikan," kata Taufik. Menurut dia, kondisi tersebut dapat
Kemiskinan menjadi masalah di hampir semua daerah di Indonesia. Padahal salah satu tujuan pembangunan nasional Indonesia adalah meningkatkan kinerja perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang layak bagi seluruh rakyat yang pada gilirannya akan mewujudkan kesejahteraan penduduk Indonesia melalui salah satu sasaran pembangunan nasional yaitu dengan menurunkan tingkat kemiskinan. Upaya penanggulangan kemiskinan sudah dilakukan sejak tiga dekade terakhir yaitu dengan program-program pembangunan pemerintah di antaranya dengan penyediaan kebutuhan dasar seperti pangan, pelayanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja, pembangunan pertanian, pemberian dana bergulir melalui sistem kredit, pembangunan prasarana dan pendampingan, penyuluhan sanitasi dan program lainnya Hureirah, 2005. Namun faktanya, pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang berkisar 5% - 7% per tahun sejak lebih dari satu dasawarsa terakhir, belum mampu mengurangi jumlah penduduk miskin. Meskipun peringkat Indonesia dibandingkan negara lain dalam hal laju pertumbuhan ekonomi tergolong tidak mengecewakan, yaitu berada pada peringkat 38 dari 179 negara IMF, 2015, namun pertumbuhan tersebut dirasa belum memberi dampak yang berarti terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas yang terakhir dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik BPS pada tahun 2012 mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia berkisar 28,5 juta jiwa. Hampir 15% dari jumlah penduduk Indonesia di pedesaan dan hampir 10% jumlah penduduk Indonesia di perkotaan dikategorikan miskin dan berada di ambang kemiskinan. Fakta tersebut menjadikan permasalahan kemiskinan patut mendapat perhatian yang besar dari semua pihak. Sehingga penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh, yang berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan. Beberapa diantaranya yang menjadi bagian dari penanggulangan kemiskinan tersebut yang perlu tetap ditindaklanjuti dan disempurnakan implementasinya misalnya peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat, perluasan lapangan kerja dan pembudayaan entrepreneurship Hureirah, 2005.
Makadari itu, pengembangan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia sangat dibutuhkan guna pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan terlaksana secara optimal. Selain itu, supaya Indonesia memiliki tenaga kelautan dan perikanan yang profesional dan berstandar nasional maupun internasional guna terciptanya ketahanan kelautan yang baik. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. RENDAHNYA SDM BERPENGARUH TERHADAP PENDIDIKAN GENERASI Indonesia memang sudah dikatakan kaya akan pendidikan. Tetapi pendidikan di Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah. Banyak desa pelosok yang menjadikan sumber daya manusia rendah sehingga pendidikan generasi muda sangat berpengaruh. Sebab, ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas SDM, tetapi faktor yang dominan yaitu pendidikan, karakter manusia itu sendiri, dan pendidikan di Negara berkembang di Asia pasific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kualitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang. Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksa kehendaknya tanpa pernha memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Tetapi pendidikan di Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah. Berdasarkan Survey United Nation Educational, Scientific and Cultural Organisation UNESCO, terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pasific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kualitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang. Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksa kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan siswanya bukan justru memaksakan sesuatu yang membuat para siswa kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan kesempatan para siswa untuk kreatif, itu harus dilakukan sebab pada dasarnya gaya berfikir siswa tidak bisa diarahkan. SUMBER DAYA MANUSIASumber Daya Manusia SDM adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi sebagai penggerak,pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu. Sumber daya manusia SDM merupakan salah satu factor penting dalam pembangunan. Secara makro, faktor-faktor masukan pembangunan, seperti sumber daya alam, material dan finansial tidak akan memberi manfaat secara optimal untuk perbaikan kesejahteraan rakyat bila tidak di dukung oleh memadainya ketersediaan faktor SDM, baik secara kualitas maupun kuantitas. Namun, saat ini SDM di Indonesia masih belum memiliki kualitas yang dapat mendukung laju pertumbuhan ekonomi secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, dari masalah pendidikan, kesejahteraan, sosial, ketenagakerjaan, dan lain merupakan kegiatan untuk membimbing anak manusia menuju kedewasaan dan kemandirian. Hal ini digunakan guna membekali anak untuk menempati kehidupannya di masa yang akan datang. Jadi dapat dikatakan bahwa, penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari perspektif manusia dan kemanusiaan. Tujuan pokok pendidikan adalah membentuk anggota masyarakat menjadi orang-orang yang berpribadi, berperikemanusiaan maupun menjadi anggota masyarakat yang dapat mendidik dirinya sesuai dengan watak masyarakat itu sendiri menurangi beberapa kesulitan atau hambatan perkembangan hidupnya maupun mengatasi problematikanya. Tujuan sebenarnya pendidikan di Indonesia adalah tujuan pendidikan di Indonesia sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang sistem pendidikan nasional disitu dikatakan bahwa, “ tujuan pendidikan nasional adalah untuk membentuk manusia indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kecerdasan, dan berakhlak mulia". FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN DI INDONESIAAda beberapa alasan yang menyebabkan tingkat pendidikan penduduk di Indonesia relative rendah tersebut. Faktor yang mempengaruhi antara lain;1. Faktor ekonominya rendah 1 2 3 Lihat Inovasi Selengkapnya PeningkatanKualitas Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan 1. Pendahuluan Prioritas pembangunan nasional diletakkan pada bidang ekonomi seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), terlebih dalam menghadapi era globalisasi, khususnya perdagangan bebas di kawasan ASEAN 2003 dan di kawasan AsiaPasifik 2020, yang diwarnai dengan persaingan yang ketat dan menentukan jati diri UoFu.